Blogger Widgets
News Update :

Goa Maria di Tengah Masyarakat Muslim

Selasa, 29 Mei 2012


Warga yang tertipu
Dusun Sengon Kerep, Sampang, Kecamatan Gedangsari, Gunung Kidul adalah dusun yang sejuk dan asri, warganya hidup rukun dan damai. Namun beberapa bulan terahir ini suasana tentram dusun ini terusik oleh keberadaan Goa Maria Wahyu Ibu-ku (GMWI) yang di indikasikan terdapat unsur ilegal dan penipuan dalam pembangunannya. Awalnya warga tidak menaruh curiga ketika di minta tanda tangan sebagai wujud persetujuan akan pembangunan sebuah taman, kecurigaan warga mulai muncul ketika di tempat tersebut digunakan sebagai acara ritual keagamaan, dalam desain bangunannyapun mulai terlihat bahwa tempat tersebut akan digunakan sebagai tempat peribadatan, hal ini di tandai dengan adanya simbol-simbol keagamaan dan adanya patung-patung bunda maria. Ternyata bangunan yang awalnya ijinnya ke warga sebagai obyek wisata, berubah menjadi obyek wisata ritual. Ya, ritual agama nasrani ditengah masyarakat muslim.


Tiadanya Perijinan dari Pemerintah
Kekesalan warga pun berujung dengan melakukan protes kepada pemerintah kabupaten Gunung Kidul terhadap ijin pembangunan yang dikeluarkan oleh Pemkab Gunung Kidul, namun betapa kagetnya warga ketika mengetahui bahwa ternyata pemkab Gunungkidul belum mengeluarkan ijin baik pembangunan taman maupun tempat ibadah yang dimulai sejak tahun 2010, dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa pembangunan GMWI adalah ilegal. Padahal pembangunan telah mencapai 90% selesai.

Goa Maria yang megah ditengah kawasan mayoritas muslim. Ironis!!

Pernyataan sikap warga dan berbagai elemen Islam di DIY
Pada hari Ahad 6 Mei 2012 telah diselenggarakan Tabligh Akbar penolakan GMWI di dekat lokasi GMWI yang dihadiri ribuan ummat Islam dari Gunung Kidul, Klaten, Jogja dan sekitarnya. Beberapa ormas Islam turut meramaikan acara Tabligh Akbar yang menghadirkan mantan misionaris Ibu Hj. Anastasia Irene Handono dan Ibu Dewi Purnamawati sebagai penceramah.

Suasana tabligh Akbar dengan ribuan jamaah menolah Goa Maria. Saatnya Ummat Islam Bersatu!!

Beberapa ormas Islam meminta aparat Kepolisian agar mengijinkan masuk dan menghancurkan segala atribut dan bangunan GMWI yang tidak berijin tersebut. Namun, niat tersebut dihalangi oleh petuga polisi yang menjaga ekstra ketat sejak pagi. Akhirnya hanya perwakilan ormas Islam yang diijinkan masuk ke dalam GMWI.

Pelanggaran Ijin Pembangunan
Didalam lokasi ditemukan spanduk adanya penghentian pembangunan GMWI oleh Pemkab GK dengan tanggal 26 Januari 2012. Menurut warga sekitar, spanduk tersebut dipasang sekitar 2 hari sebelum pelaksanaan Tabligh Akbar. Jadi, meskipun Pemkab sudah meminta agar menghentikan pembangunan GMWI tapi tetap dilanggar juga. Meskipun sudah dipasang police line, pembangunan tetap berlangsung juga.

Cara lain yang digunakan GMWI yakni melalui media massa SKH Kedaulatan Rakyat. Profil GMWI dimuat di SKH Kedaulatan Rakyat, tanggal 1 Mei 2012, 5 hari sebelum acara Tabligh Akbar. Ini merupakan cara cerdas agar bangunan GMWI tidak dihancurkan, padahal tidak berijin.
Sudah saatnya ummat Islam, khususnya di Gunung Kidul dan DIY merapatkan barisan dan peka terhadap kasus-kasus keummatan. Ingat, orang-orang Nashara selalu mencari celah untuk memurtadkan ummat Islam.

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. Al-Baqarah: 120)
Share this Article on :

1 komentar:

Irham Tanjung mengatakan...

Satukan barisan jauhkan umat dari ke kafiran...jangan biarkan musuh menggerogoti pondasi-pondasi kebesaran Islam...Allahu Akbar

Posting Komentar

 

© Copyright BKPRMI D.I. Yogyakarta 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.